Senin, 23 April 2012

Bahaya mengambil referensi dari Wikipedia.


Enam dari 10 Artikel di Wikipedia Tidak Akurat

London: Hasil sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa sebanyak enam dari sepuluh artikel di Wikipedia tidak akurat. Banyaknya kesalahan faktual ini menunjukkan betapa tidak bisa diandalkannya sumber informasi online yang dijadikan sebagai sarana tunggal untuk menggali informasi.
Meski begitu, jutaan orang di dunia mengandalkan Wikipedia untuk mengerjakan berbagai hal.Mulai dari pekerjaan rumah sekolah dan bahkan untuk bahan presentasi yang mencari fakta dan tokoh figure berbagai perusahaan.
Menurut Dailymail.co.uk, Rabu (18/4), penelitian yang dikhususkan meneliti artikel profil informasi perusahaan di situs popular itu ditemukan sebanyak 60 persen dari artikel tersebut yang memiliki kesalahan faktual.
Halaman Wikipedia ini memang bias diedit oleh publik. Hal itulah yang menyebabkan kesalahan dalam informasi faktual. Kadang-kadang, kasus sabotase juga terjadi yang ditujukan untuk membuat kesalahan dalam artikel. Namun, pihak administrator situ-situ menambah masalahnya dengan terlalu lamban dalam menanggapi respon yang mengeluh tentang kesalahan tersebut.
Penelitian ini dilakukan oleh tim jurnal ilmiah Public Relations Journal, yang menanyakan sebanyak 1.284 anggota tentang artikel Wikipedia yang berisi klien mereka. Menurut pemimpin peneliti Profesor Marcia DiStasodari Penn State University, satu dari empat dari mereka yang ditanyai sebelumnya tidak pernah memeriksa benar atau salah artikel Wikipedia tentang klien mereka.
Setelah kesalahan itu terlihat dan menemukan kesalahan lebih lanjut, satu dari empat anggota itu juga mengaku pernah mengirimkan keluhan ke Wikipedia, namun tidak pernah menerima respon apapun.Lainnya mengatakan butuh berminggu-minggu untuk mendapatkan respon jawaban, meski Wikipedia sendiri mengklaim semua permintaan koreksi akan ditangani dalam dua sampai lima hari.
Profesor Di Staso mengatakan: "Ini tidak mengejutkan bagi saya bahwa begitu banyak artikel Wikipedia yang mengandung kesalahan faktual." "Namun, sungguh mengejutkan bahwa 25 persen responden survey itu mengindikasikan bahwa mereka tidak familiar dengan artikel Wikipedia untuk sebuah perusahaan atau klien."
Meski Wikipedia bukan sebuah halaman resmi fakta untuk sebuah perusahaan, hal ini sebenarnya sangat penting bagi mereka yang ingin mendapatkan dan menggunakannya untuk mengumpulkan informasi tentang sebuah perusahaan.
Profesor DiStaso menambahkan: "Status quo ini tidak dapat dilanjutkan. Jumlah kesalahan faktual yang tinggi ini justru akan mengecewakan siapa pun, terutama masyarakat, yang bergantung pada Wikipedia untukmencari informasi yang akurat."

Sumber: SCTV.




Kamis, 05 April 2012

Kurangi Pemakaian Tisu!!!


Tisu Pembuat Hutan Gundul
Perubahan cuaca yang tidak menentu yang sering terjadi beberapa tahun belakangan ini mulai membuka mata sebagian orang untuk lebih memerhatikan persoalan lingkungan. Berbagai komunitas pecinta lingkungan mulai bermunculan untuk mengajak masyarakat lebih sadar dan cinta lingkungan. Nggak hanya di Indonesia yang sedang terkena gembar-gembor isu tentang lingkungan hidup, hampir semua negara di belahan dunia ini turut berpartisipasi dalam mengampanyekan hidup yang lebih ramah lingkungan. Banjir, longsor, dan berbagai bencana alam lainnya perlahan mulai bermunculan akibat ketidakseimbangan alam yang terjadi.
Di Indonesia, kondisi hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan air, sudah mulai gundul akibat penebangan liar dan juga alih fungsi hutan menjadi bangunan tempat tinggal dan hotel. Kondisi ini membuat sebagian daerah terkena bencana tanah longsor serta mengalami kekeringan berkepanjangan saat kemarau.
Sadarkah kamu kalau kita termasuk oknum yang ikut berperan dalam penggundulan hutan yang ada. Nggak percaya? Cobalah lihat di sekelilingmu, berapa banyak kertas berserakan dan seberapa sering kamu menggunakan tisu dalam satu hari? Tisu dan kertas adalah dua hal yang paling lekat dengan aktivitas kita sehari-hari. Namun, belakangan ini beberapa perusahaan sudah mulai sadar dan mengurangi penggunaan kertas dengan memanfaatkan kembali kertas-kertas bekas.
Nah, bagaimana dengan penggunaan tisu? Saat ini, hampir semua orang rasanya nggak bisa lepas dari benda yang satu ini, mulai dari rumah hingga kantor pastinya tisu akan selalu ada di atas meja. Tapi, melihat kondisi bumi kita yang semakin memprihatinkan, sepertinya kita sudah harus mulai mengurangi pemakaian tisu sehari-hari. Lho, apa hubungannya tisu dengan kondisi lingkungan?
Proses produksi tisu sama dengan proses pembuatan kertas yang juga dibuat dari bahan baku kayu serta memerlukan sangat banyak air dalam prosesnya. Untuk membuat 3.2 juta ton tisu toilet, produsen harus menebang sekitar 54 juta batang pohon. Dan dalam setiap roll tisu yang kita gunakan menghabiskan sekitar 140 liter air untuk proses pembuatannya. Sekarang coba hitung berapa banyak tisu yang kita gunakan setiap hari? Dan berapa banyak jika dikalkulasikan dalam setahun?
Untuk mengurangi pemakaian tisu, kamu bisa belajar untuk membawa sapu tangan ke manapun kamu pergi atau menggunakan serbet dan lap tangan saat sedang berada di rumah. Dan kalaupun kamu belum bisa terlepas dari penggunaan tisu, kamu bisa mulai belajar untuk mengganti tisu yang biasa kamu gunakan dengan tisu daur ulang. Penggunaan tisu daur ulang tentunya bisa membantu untuk menyelamatkan lingkungan di sekitar kita karena dengan begitu kita bisa sedikit membantu mengurangi penebangan pohon.
Untuk tisu toilet atau napkin mungkin kamu bisa mulai mencoba tisu daur ulang. Tapi, bagaimana dengan urusan wajah? Untuk urusan yang satu itu sebaiknya kamu coba untuk menggantinya dengan sapu tangan. Karena nggak selamanya tisu bisa membersihkan wajah, bahkan ada beberapa tisu yang justru bisa menyumbat pori-pori jika digunakan pada wajah. Kalau seperti itu, bukannya bersih, malah akan timbul masalah pada wajahmu. Bisa ngebayangin kan apa yang akan terjadi kalau pori-pori wajahmu tersumbat kotoran?
Selain lebih terjamin kebersihannya, penggunaan sapu tangan juga merupakan salah satu usaha kecil yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkan lingkungan. So, mulai sekarang cobalah tinggalkan tisu saat beraktivitas sehari-hari.

Oleh Syarahsmanda



Senin, 02 April 2012

WOOOOW Gigimu....


Makanan yang Memutihkan Gigi
Semua pasti ingin memiliki gigi putih cemerlang, namun tak semua punya uang untuk memutihkan gigi di dokter atau dengan cairan pemutih gigi yang mengandung efek samping. Padahal gigi putih bersinar juga bisa didapatkan dengan mengonsumi lima makanan berikut ini.
1.      Stroberi
Buah cantik ini memproduksi enzim malic acid yang membantu memutihkan gigi. Selain dengan langsung memakannya, stroberi bisa dimanfaatkan untuk memutihkan gigi dengan cara dihaluskan, digosokkan ke gigi, diamkan selama lima menit lalu bilas dan gosok gigi seperti biasa.
2.      Buah-buahan dan sayuran yang renyah
Contoh terbaik adalah apel, seledri, dan wortel. Menggigit dan mengunyah buah dan sayuran seperti ini akan membantu membersihkan plak, "menggosok" gigi agar lebih putih bersinar, dan meningkatkan produksi air liur yang baik bagi kesehatan mulut.
3.      Keju
Keju dan bahan olahan susu lainnya seperti yoghurt mengandung lactic acid yang berfungsi melindungi gigi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi yoghurt empat kali seminggu lebih terlindung dari pembusukan gigi dibanding anak-anak yang tak minum yoghurt. Sedangkan untuk memutihkan gigi, keju adalah pilihan yang baik karena selain melindungi gigi dari kebusukan, keju juga mengandung kalsium dan fosfor yang berguna dalam pembentukan enamel gigi. 
4.      Jeruk dan nanas
Saat mengonsumsi jeruk, nanas, dan buah-buahan asam lainnya, mulut memproduksi air liur lebih banyak, yang membantu membersihkan gigi secara alami.
5.      Baking soda
Sebuah penelitian tahun 2008 menemukan bahwa pasta gigi yang mengandung baking soda berfungsi lebih baik dalam membersihkan plak. Anda bisa saja menggunakan baking soda langsung untuk membersihkan gigi, namun para dokter menyarankan agar hal ini tak dilakukan terlalu sering karena bisa mengikis enamel gigi. Pilihan paling aman adalah menggunakan pasta gigi yang mengandung baking soda.
6.      Permen karet yang mengandung xylitol
Xylitol adalah pemanis alami yang dapat mencegah plak. Xylitol juga menetralkan tingkat keasaman di dalam mulut dan meningkatkan produksi air liur untuk membersihkan gigi.

Oleh Lika