Jumat, 29 Juni 2012

Tugas Akhir Evaluasi


KESESUAIAN SOAL UJIAN AKHIR NASIONAL BAHASA INDONESIA
SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN PELAJARAN 2007/2008
DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TAHUN 2007/2008 *
Zenisa Zeinudin Anas**
A 310080 304
Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012
Jln. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417-719483

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikankesesuaian soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian deskriptif tunggal terpancang. Jadi, penelitian ini sudah terarah pada fokus tertentu yang dijadikan sasaran dalam penelitian, yaitu mengenai soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui analisis dokumen. Dokumentasi pada penelitian ini berupa soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwadari 50 soal UN bahasa Indonesia tahun pelajaran 2007/2008, ditemukan ada 2 soal yang tidak sesuai dengan SKLUN tahun 2007/2008. Apabila dikategorikan dalam persentase, kesesuaian soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008 ini mencapai 96%. Sedangkan soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 yang tidak sesuai dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008 ini hanya mencapai 4%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa SKLUN tahun 2007/2008 memang bisa dijadikan pedoman bagipara guru dan siswa untuk menghadapi UN pada tahun tersebut.
Kata Kunci: ujian nasional, standar kompetensi lulusan, dan kesesuaian.

ABSTRACT
This research was aimed to find and describe the compatibility of questions on bahasa Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008 with standard of graduation competence year 2007/2008. This research used descriptive qualitative method. This research used the strategy polar single descriptive. Thus, this research had been directed to certain focus which became the research objective namely regarding questions on bahasa Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008. Data of this research was collected through document analysis. This research documentation was questions on bahasa Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008.
The result of this research showed that from 50questions on bahasa Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008, it was found that there were 2 questions which did not match the national exam standard of graduation competence year 2007/2008. If it was categorized in percentage, this compatibility of question on bahasa Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008 with standard of graduation competence year 2007/2008was up to 96%.While question on bahasa Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008which did not match the national exam standard of graduation competence year 2007/2008 were up to 4%. It could be concluded that national exam standard of graduation competenceyear 2007/2008 could be able to be the guide for teachers and students to face the national exam on the regarding year.
Keywords: national exam, standard of graduation competence, andcompatibility.

A.      PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membentuk manusia-manusia yang cerdas dan berkualitas dalam berbagai aspek, baik intelektual, sosial, emosional, maupun spiritual. Hal ini sejalan dengan UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa meningkatnya kualitas manusia searah dengan perkembangan pendidikan.
Khairuddin dkk, (2007: 79) menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu rancangan pendidikan.Sebagai suatu rancangan, kurikulum sangat menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan.Sejak tahun 2006, kurikulum 2004 (KBK) disempurnakan menjadi KTSP.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah (Muslich, 2008: 17).Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai pada tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) dipandang lebih baik penerapannya daripada KBK. Sistem dan proses yang digunakan oleh KTSP adalah sistem desentralisasi atau otonomi pendidikan dimana setiap sekolah-sekolah di Indonesia diberi kebebasan untuk mengembangkan dan menyusun sendiri muatan-muatan mata pelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing setiap sekolah. Sedangkan sistem yang diterapkan oleh KBK adalah sistem sentralisasi yang semua perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran disusun dan dilaksanakan semuanya berdasarkan ketentuan dari pusat, tanpa mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan sekolah serta siswa di lapangan.
SK dan KD dalam dokumen standar isi keberadaannya sangat penting, selain standar kompetensi lulusan (SKL) yang menjadi rujukan pelaksanaan ujian nasional.Pencapaian sejumlah KD akan menentukankeberhasilan pencapaian SK. Pencapaian SK akan menentukan keberhasilan pencapaian SKLmata pelajaran.Khairuddin dkk, (2007: 57) mengemukakan bahwa standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006.SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dalam satuan pendidikan.
UAN merupakankegiatan penilaian hasil belajar peserta didikyang telah menyelesaikan jenjang pendidikan pada jalur sekolah atau madrasahyang diselenggarakan secara nasional pada waktu tertentu. Hampir dua dasawarsa kementerian pendidikan nasional melalui BSNP telah menyelenggarakan ujian nasional (UN).Namun, saat ini perkembangan pendidikan di Indonesia diramaikan dengan banyaknya kontroversi mengenai diadakannya Ujian Akhir Nasional (UAN) mengingat banyak siswa SMPdan SMA yang harus mengulang setahun lagi karena gagal dalam menghadapinya. Sampai saat ini, UAN masih menjadi penentu kelulusan siswa, sehinggahal itu masih menjadi momok yang menakutkan tidak hanya bagi siswa itu sendiri, tetapi juga pihak sekolah karena menyangkut nama baik sekolah tersebut di mata masyarakat. Sebenarnya hasil pendidikan selama tiga tahun itu tidak bisa disederhanakan hanya dengan ujian selama tiga hari saja untuk menyatakan bahwa seorang siswa tersebutlulus atau tidak dalam suatu jenjang pendidikan.
Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diujiankan secara nasional pada setiap jenjang pendidikan dari SD hingga SMA.Hal ini dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sangat penting dan harus dikuasai oleh peserta didik. Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki dua komponen yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu sastra Indonesia dan bahasa Indonesia itu sendiri. Namun, pada implementasinya di soal-soal UAN kedua komponen ini tidak seimbang karena lebih banyak ke komponen bahasa Indonesia dibandingkan dengan sastra.
Berdasarkan uraian di atas, apakah benar soal-soal pada UAN SMA tahun 2007/2008 sudah sesuai dengan SKL tahun 2007/2008. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul penelitian “Kesesuaian Soal Ujian Akhir Nasional Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas Tahun Pelajaran 2007/2008 dengan Standar Kompetensi Lulusan tahun 2007/2008.”
       Berdasarkan latar belakang tersebut, ada satu masalah yang akan dikajidalam penelitian ini.
Bagaimanakah kesesuaian soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008?
Berdasarkan masalah tersebut, ada satu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
Menemukan dan mendeskripsikan kesesuaian soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008.
Ada beberapa manfaat dalam penelitian ini, yaitu: bagi penulis, memberi sumbangan informasi dan pengalaman bagi penulis dalam membuat sebuah tulisan khususnya pada kesesuaian soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008; bagi pendidik, penelitian ini dapat digunakan sebagai koreksi guru dalam meningkatkan pembuatan soal ujian nasional bahasa Indonesia; dan bagi siswa, penelitian ini dapat memberi informasi kepada siswa mengenai materi apa saja yang perlu dipelajari dan dipersiapkan oleh siswa untuk menghadapi UAN bahasa Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar