KESESUAIAN SOAL UJIAN AKHIR NASIONAL BAHASA INDONESIA
SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN PELAJARAN 2007/2008
DENGAN STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN TAHUN 2007/2008 *
Zenisa Zeinudin Anas**
A 310080 304
Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012
Jln. A. Yani Tromol Pos 1,
Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417-719483
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk menemukan dan
mendeskripsikankesesuaian soal ujian akhir
nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008
dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008. Jenis penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini
menggunakan strategi penelitian deskriptif tunggal terpancang. Jadi, penelitian ini sudah terarah pada fokus tertentu yang dijadikan sasaran
dalam penelitian, yaitu mengenai soal ujian
akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui analisis dokumen.
Dokumentasi pada penelitian ini berupa soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun
pelajaran 2007/2008.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwadari 50 soal UN bahasa
Indonesia tahun pelajaran 2007/2008, ditemukan ada 2 soal yang tidak sesuai
dengan SKLUN tahun 2007/2008. Apabila dikategorikan dalam persentase,
kesesuaian soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas
tahun pelajaran 2007/2008 dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008 ini
mencapai 96%. Sedangkan soal ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah
menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 yang tidak sesuai dengan standar
kompetensi lulusan tahun 2007/2008 ini hanya mencapai 4%. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa SKLUN tahun 2007/2008 memang bisa dijadikan pedoman bagipara guru dan siswa untuk
menghadapi UN pada tahun tersebut.
Kata Kunci: ujian nasional, standar kompetensi lulusan, dan
kesesuaian.
ABSTRACT
This research was aimed to find and describe the compatibility of questions on bahasa
Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008 with standard of graduation competence year 2007/2008. This research used descriptive qualitative method. This research used the strategy polar single
descriptive. Thus, this research had been directed to certain focus which
became the research objective namely regarding questions on bahasa Indonesia national final examat senior
high schoolacademic year
2007/2008. Data of this research was collected
through document analysis. This research
documentation was questions on bahasa
Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008.
The
result of this research showed that from 50questions on bahasa
Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008, it was found that there were 2
questions which did not match the national exam standard of graduation
competence year 2007/2008. If it was categorized in percentage, this compatibility of question on bahasa Indonesia national
final examat senior high schoolacademic year 2007/2008 with standard of graduation competence year 2007/2008was up
to 96%.While question on bahasa
Indonesia national final examat senior high schoolacademic year 2007/2008which
did not match the national exam standard of graduation competence year 2007/2008 were up to 4%. It
could be concluded that national exam standard of graduation competenceyear 2007/2008 could be able to be the guide for teachers and
students to face the national exam on the regarding year.
Keywords: national exam, standard of graduation competence, andcompatibility.
A.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha
untuk membentuk manusia-manusia yang cerdas dan berkualitas dalam berbagai
aspek, baik intelektual, sosial, emosional,
maupun spiritual. Hal ini sejalan dengan UU
SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan
yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat
di dalam berbagai lingkungan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
meningkatnya kualitas manusia searah dengan perkembangan pendidikan.
Khairuddin dkk,
(2007: 79) menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu
rancangan pendidikan.Sebagai suatu rancangan, kurikulum sangat
menentukan pelaksanaan dan hasil pendidikan.Sejak tahun 2006, kurikulum 2004 (KBK) disempurnakan menjadi
KTSP.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan/sekolah (Muslich, 2008: 17).Penyusunan KTSP
oleh sekolah dimulai pada tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) dipandang lebih baik penerapannya daripada
KBK.
Sistem dan proses
yang digunakan oleh KTSP adalah sistem desentralisasi atau otonomi pendidikan
dimana setiap sekolah-sekolah di Indonesia
diberi kebebasan untuk mengembangkan dan menyusun sendiri muatan-muatan mata
pelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
masing-masing setiap sekolah. Sedangkan
sistem yang diterapkan oleh KBK adalah sistem sentralisasi yang semua
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran disusun dan dilaksanakan
semuanya berdasarkan ketentuan dari pusat, tanpa mempertimbangkan kondisi dan
kebutuhan sekolah serta siswa di lapangan.
SK dan KD dalam dokumen standar isi keberadaannya sangat penting,
selain standar kompetensi lulusan (SKL) yang menjadi rujukan
pelaksanaan ujian nasional.Pencapaian sejumlah KD akan
menentukankeberhasilan pencapaian SK. Pencapaian SK akan menentukan
keberhasilan pencapaian SKLmata pelajaran.Khairuddin dkk,
(2007: 57) mengemukakan bahwa standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun 2006.SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan peserta didik dalam satuan pendidikan.
UAN merupakankegiatan penilaian hasil belajar peserta didikyang telah
menyelesaikan jenjang pendidikan pada jalur sekolah atau madrasahyang diselenggarakan secara nasional pada
waktu tertentu. Hampir dua dasawarsa kementerian pendidikan nasional melalui BSNP telah
menyelenggarakan ujian nasional (UN).Namun, saat ini
perkembangan pendidikan di Indonesia diramaikan dengan banyaknya kontroversi mengenai diadakannya Ujian Akhir Nasional (UAN) mengingat banyak siswa SMPdan SMA yang
harus mengulang setahun lagi karena
gagal dalam menghadapinya. Sampai saat ini, UAN masih menjadi penentu kelulusan siswa, sehinggahal itu masih menjadi momok yang
menakutkan tidak hanya bagi siswa itu sendiri, tetapi juga pihak sekolah karena menyangkut
nama baik sekolah tersebut di mata masyarakat. Sebenarnya hasil pendidikan selama tiga tahun itu tidak bisa disederhanakan hanya dengan ujian
selama tiga hari saja untuk menyatakan bahwa seorang siswa tersebutlulus atau tidak dalam suatu jenjang pendidikan.
Mata pelajaran bahasa
Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diujiankan secara nasional
pada setiap jenjang pendidikan dari SD hingga
SMA.Hal ini dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran bahasa
Indonesia merupakan mata pelajaran yang sangat
penting dan harus dikuasai oleh peserta didik. Mata
pelajaran bahasa Indonesia memiliki dua komponen
yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu sastra Indonesia dan bahasa
Indonesia itu sendiri. Namun, pada implementasinya di soal-soal
UAN kedua komponen ini tidak seimbang karena lebih banyak ke komponen
bahasa Indonesia dibandingkan dengan sastra.
Berdasarkan uraian di atas, apakah benar soal-soal pada UAN SMA tahun
2007/2008 sudah sesuai dengan SKL tahun 2007/2008. Oleh karena itu, peneliti mengambil
judul penelitian “Kesesuaian Soal Ujian Akhir
Nasional Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Atas Tahun Pelajaran 2007/2008
dengan Standar Kompetensi Lulusan tahun 2007/2008.”
Berdasarkan latar belakang tersebut, ada satu masalah yang akan dikajidalam penelitian ini.
Bagaimanakah kesesuaian soal ujian akhir nasional
bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 dengan standar
kompetensi lulusan tahun 2007/2008?
Berdasarkan masalah tersebut, ada satu tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
Menemukan dan mendeskripsikan kesesuaian soal
ujian akhir nasional bahasa Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran
2007/2008 dengan standar kompetensi lulusan tahun 2007/2008.
Ada beberapa manfaat dalam penelitian ini, yaitu:
bagi penulis, memberi sumbangan informasi dan pengalaman
bagi penulis dalam membuat sebuah tulisan khususnya pada kesesuaian soal ujian akhir nasional bahasa
Indonesia sekolah menengah atas tahun pelajaran 2007/2008 dengan standar kompetensi
lulusan tahun 2007/2008; bagi pendidik, penelitian ini dapat digunakan sebagai koreksi guru
dalam meningkatkan pembuatan soal ujian nasional bahasa Indonesia; dan bagi siswa,
penelitian ini dapat memberi
informasi kepada siswa mengenai materi apa saja yang perlu dipelajari dan dipersiapkan oleh siswa untuk menghadapi
UAN bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar